Alhamdulillahi robbil 'alamin..
Nikmat-nikmat yang di berikan oleh Allah kepada kita kaum muslimin
sangat nyata membuat iri orang-orang kafir, sehingga
mereka berupaya agar kaum muslimin tidak mengamalkan agama islam yang
kita anut bahkan dengan kelihaian caranya mereka berusaha mengeluarkan
kita dari agama Islam, bila kita tidak murtad dibuatnya maka faham kita lah yang akan diracuni dengan pemikiran-pemikiran mereka.
Sesungguhnya sebesar-besar nikmat Allah atas Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah nikmat Islam. Dimana Allah mengutus kepada kita
seorang Rasul dari kalangan kita sendiri, yang telah kita mengenal
nasabnya dari sebaik-baiknya nasab.
Allah berfirman : “Sungguh
Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri,
yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa)
mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan
sesungguhnya sebelum ( kedatangan Nabi ) itu, mereka adalah benar-benar
dalam kesesatan yang nyata. “
(QS. Ali Imran : 164).
Dengan
diutusnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, Allah
mengeluarkan hamba-hambanya yang terpilih dari kegelapan menuju cahaya,
dari kelalaian menuju kesadaran, dari perpecahan menuju persatuan, dari
permusuhan menuju persaudaraan, dari kehinaan menuju kemuliaan , dari
kehancuran menuju keselamatan, dan dari tepi neraka menuju taman-taman
surga.
Allah memilihkan bagi kita agama yang kokoh dan sempurna
dalam masalah aqidah, ibadah, muamalah, akhlaq, politik dan sebagainya.
Maka putus asalah upaya musuh – musuh Islam untuk menghancurkan Islam,
menyelewengkan serta mengurangi ajarannya. tetapi mereka tidak kapok
justru mereka berkembang dengan ide-ide yang lainnya. Akan tetapi Allah
berfirman :
“Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Ku- sempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan padamu nikmat-Ku, dan telah Ku-
ridhoi Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah : 3).
Dan
sungguh Allah bersaksi atas kesempurnaan agama ini, dan menjadikannya
sebagai penutup segala risalah, serta Allah mewajibkannya kepada segenap
manusia dan jin untuk mengikutinya pada setiap waktu serta pada setiap
generasi. Dan Allah tidak akan pernah menerima amalan hamba-Nya yang
beragama kecuali hanya dengan ia beragama Islam.
Allah
berfirman : “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka
sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imran : 85).
Allah juga berfirman : “Sesungguhnya agama ( yang di ridhoi ) di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. Ali Imran : 19 )
Allah juga menjamin akan menjaga agama ini dari hawa nafsu orang-orang
yang sesat dan dari tangan-tangan musuh Islam yang ingin menghancurkan
Islam.
Allah berfirman : “Mereka berkehendak memadamkan cahaya
(agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak
menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang yang
kafir tidak menyukai. “(QS. AT-Taubah : 32).
“Mereka ingin
memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan
Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meski orang-orang kafir benci.
“(QS. Ash-Shaff : 8).
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesengguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr : 9).
Dan Allah juga berjanji kepada pengikut agama ini untuk memuliakannya
serta menolong dari tipu daya musuh-musuhnya jika mereka beriman dan
mengerjakan amal shaleh.
Allah berfirman : “Dan Allah telah
berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan
amal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang
sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka
agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Barang siapa yang (tetap) kafir sesudah
(janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur :
55).
Sesungguhnya agama ini mempunyai banyak musuh pada zaman
pertama kali wahyu diturunkan bahkan pada setiap tempat dan waktu. Dan
ini pun sudah termasuk dari sunnatullah, bahwa setiap pembawa kebenaran
yang mengamalkan serta menda’wahkannya pasti mendapatkan perlawanan dari
pembawa kebathilan dan penyerunya (setan dan bala tentaranya).
Allah berfirman : “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu
musuh, yaitu syaitan- syaitan (dari jenismu) manusia dan (dari jenis)
jin, sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk
menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka
ada-adakan. “(QS. Al-An’am : 112).
“ Dan seperti itulah, telah
Kami adakan bagi tiap-tiap nabi itu musuh dari orang-orang yang berdosa.
Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (QS.
Al-Furqan : 31).
Ingatlah bahwa mereka berusaha untuk
menghalangi kita dari agama kita sendiri, memberikan keragu-raguan pada
aqidah kita, serta menimbulkan permusuhan di antara kaum muslimin untuk
memecah belahkan kita. Mereka kerahkan segala kemampuan mereka untuk
menghalangi kaum muslimin yang akan mempelajari maupun mengamalkan
agama. Dan inipun dinyatakan oleh iblis dihadapan Allah, bahwa dia akan
menghalangi manusia dari jalan kebenaran dari segala penjuru.
Allah berfirman : “Iblis menjawab : “Karena Engkau telah menghukum saya
tersesat, saya benar- benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan
Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan
belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at). “(QS. Al-A’raf : 16-17).
Allah berfirman : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang
kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah :
“Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar). “Dan
sesungguhnya jika kamu mau mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan
datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong
bagimu.” (QS. Al- Baqarah : 120).
Oleh karena itu kita sebagai
kaum muslimin wajib untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah tersebut,
mengakui serta menjaganya, niscaya Allah akan menambah nikmat-Nya kepada
kita. Akan tetapi tatkala kita mengingkari nikmat Allah kepada kita
dari ni’mat yang besar ini, Allah akan menggantikannya dengan adzat-Nya
yang pedih.
Allah berfirman : “Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan
menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. “(QS. Ibrahim : 7).
Kita
minta kepada Allah agar kita di beri kemudahan untuk bersyukur
kepada-Nya dan juga kita meminta kepada-Nya untuk menjaga agama kita,
serta kita memohon agar meninggal kelak dalam keadaan tetap memeluk
agama Islam. Dan bagi anda yang belum ber-Islam, segeralah memleluk Islam. Amin Ya Rabbal ‘alamin.
Wallahu a’lam bish shawab.